BABAD PURBALINGGA (16) : DESA SIWARAK DAN CERITANYA

Ditulis oleh: -

Waktu agama Islam mulai berkembang di pulai Jawa khususnya, maka di wilayah Banyumas ini ada dua mubaligh kakak beradik bernama Akhmad dan Muhammad dengan dua orang pengikutnya masing-masing bernama Bangas dan Bangis.

Dalam usaha mengembangkan agama Islam, mereka mendapat tantangan dan tekanan hebat dari pemerintah kerajaan Majapahit, yang waktu itu kejayaannya sedang mencapai puncak. Seorang senopati Majapahit bernama Ki Sutaraga ditugaskan membendung berkembangnya agama Islam dikawasan lereng Gunung Slamet.

Akibat ancaman tersebut, Akhmad dan Muhammad merasa tidak tahan dan terpaksa melarikan diri ke bersembunyi kedalam Gua Lawa. Disini kedua kakak beradik itu mendapatkan ilham dari Tuhan Yang Maha Esa, agar ganti nama demi keselamatan dan meneruskan perjuangan. Ahmad kemudian ganti nama Taruno, sedangkan Muhamad ganti Taruni. Kedua orang itu lalu keluar dari tempat persembunyian setelah namanya diganti.

Sementara itu tindakan membendung berkembangnya agama Islam terus berlangsung. Setiap orang pemeluk agama Islam ditindas. Dijaman transisi itu belum mengenal kebebasan beragama. Dan dimulut rajalah undang-undang berlaku bagi rakyatnya.
Dalam suasana begini, kedua mubaligh itu terpaksa bergerak dibawah tanah, demi mencapai perjuangannya. Dan penggantian nama itu adalah merupakan suatu keuntungan sebagai usaha menghilangkan jejak.
Karena demikian, baik Ki Sutaraga maupun prajurit-prajurit Majapahit lainnya sama sekali tidak bisa mengenal wajah kedua orang itu. Begitulah mubaligh dijaman peralihan itu mempunyai cara tersendiri dalam mengatur taktik dan strategi perjuangan.

Suatu hari Ki Sutaraga bertemu dengan dua orang yan mengaku diri bernama Taruno dan Taruni. Ditanyakanlah kepada kedua orang itu, dimana Akhmad dan Muhammad berada. Taruno dan Taruni masing-masing mengatakan, bahwa Akhmad dan Muhammad telah mati diterkam harimau. Mendengar jawaban inisenopati Majapahit itu sangat percaya dan merasa bangga. Sungguh menggelikan, padahal kedua orang yang ditanyai itu tidak lain adalah Akhmad dan Muhammad sendiri yang baru keluar dari tempat persembunyiannya.

Kabar tentang musibah ini disampaikan segera Ki Sutaraga kepada prajurit-prajurit Majapahit yang disambut dengan sorak soari tanda gembira. Sebaliknya mendengar sorak sorai itu Bangas dan Bangis merasa dirnya dicemooh. Makin keras suara sorak sorai prajurit-prajurit Majapahit terdengar, semakin panaslah dada Bangas dan Bangis dibakar oleh kemarahan. Tanpa perhitungan untung ruginya, ditantanglah Ki Sutaraga perang tanding. Tetapi yang ditantang sama sekali tidak menanggapi. Karenanya hati Bangas dan Bangis menjadi semakin lebih penasaran. Dan dengan dada penuh kemarahan, tiba-tiba kedua orang itu menyerangnya. Namun Senopati Majapahit itu tak ambil pusing. Malah Ki Sutaraga tetap berdiri bertolak pinggang sambil berkata, bahwa ulah Bangas dan Bangis layaknya seperti binatang saja.

Karena kesaktian Senopati Majapahit ini, ucapannya benar-benar menjadi kenyataan. Bangas dan Bangis secar tiba-tiba berubah wujud menjadi Warak(Badak). Karena inilah, tempat dimana peristiwa itu hingga sekarang disebut desa “Siwarak” termasuk kecamatan Karangreja.

Lenyapnya Bangas dan Bangis ini adalah merupakan suatu korban perjuangan mengembangkan agama Islam. Memang logis, setiap perjuangan harus ada pengorbanan. Dan pengorbanan biasanya tak sia-sia. Meskipun Bangas dan Bangis lenyap, tetapi agama Islam yang diperjuangkan telah berkembang dengan pesatnya. Bahkan umat Islam yang diperjuangkan telah berkembang dengan pesatnya. Bahkan Islam didaerah Purbalingga hingga sekarang dapat dikategorikan sebagai golongan mayoritas. Walaupun demikian, umat Islam tetap bersikap toleran terhadap penganut-penganut agama lain yang masih termasuk golongan minoritas.
Begitulah asal-usul nama desa Siwarak menurut cerita.

Sumber : Babad dan Sejarah Purbalingga, Tri Atmo; Pemerintah DATI II Purbalingga; 1984.

Bersambung ke " KIAI WILAH"

Judul: BABAD PURBALINGGA (16) : DESA SIWARAK DAN CERITANYA
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Writen ByUnknown

Thaks For Visiting My Blogs

0 comments "BABAD PURBALINGGA (16) : DESA SIWARAK DAN CERITANYA", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment