BABAD PURBALINGGA (14) : PERTIMASA DAN WATU WEDUS

Ditulis oleh: -

Semasa pemerintahan Adipati Singayuda, daerah Kadipaten Arenan (Sekarang Kec.  Kaligondang) pernah mengalami gangguan keamanan yang membuat ketakutan, kegelisahan, kemarahan dan kebencian dikalangan masyarakat. Pelakunya adalah seorang gembong penjahat bernama pretimasa asal desa Sindang/Salam, yang masih saudara kandung dari Nyai Adipati Arenan sendiri.

Pretimasa terkenal sebagai seorang penjahat yang sakti mandraguna, sehingga tak seorang pun diantara penduduk Arenan berani melawannya. Kesaktiannya pernah dibuktikan, pada suatu hari ia ditangkap secara beramai-ramai kemudian dibunuh dan mayatnya dipotong-potong. Tetapi apa yang terjadi? Pretimasa ternyata hidup kembali, setelah potongan-potongan mayatnya dimasukan ke dalam liang kubur. Sungguh sangat menakutkan. Malah secara membabi buta, Pretimasa terus mengamuk yang menimbulkan lebih banyak korban baik dikalangan anak-anak maupun dewasa, pokoknyatidak pandang bulu.

Peristiwa ini telah menimbulkan kemarahan yang memuncak dikalangan masyarakat desa Arenan. Dikerahkan lagi semua penduduk untuk menangkap dan membinasakan penjahat itu. Melihat keadaan kurang baik, penjahat ulung itu teraksa melarikan diri bersembunyi kedalam sebuah batu yang dikenal dengan “Watu Wedus”. Barulah disini ia merasakan dirinya aman, karena tak seorangpun berani memburunya.

Setelah lama para penduduk berjaga disekitar batu itu kemudian seorang diantara mereka ada yang menemukan siasat. Untuk menangkap Pretimasa tak ada jalan lain kecuali minta bantuan kepada Nyai Adipati (Isteri Adipati Arenan).

Karena dimintai pertolongan, segera Nai Adipati datang mendekati pintu wedus tersebut, membawa nasi bersama lauknya yaitu pindang ikan tambara yang menjadi kegemaran Pretimasa.

Dengan tutur kata yan lemah lembut sebagai tipu muslihat, Nyai Adipati memanggil Saudara kandungnya yang sedang bersembuni didalam watu wedus itu. Semula tidak mau memenuhi panggilan itu, tetapi sesudah diberi tahu bahwa disekitar batu tersebut tak ada seorangpun, maka Pretimasa segera keluar dari tempat persembunyiannya. Kedua orang bersaudara itu terus saling berpelukan sebagai pelepas rasa rindu.

Terdorong oleh rasa letih dan lapar, segera Pretimasamemakan kiriman nasi bersama pindang ikan tambara dengan lahapnya. Namun sama sekali ia tidak menduga, bahwa ratusan pasang mata sedang mengintai dari balik gerumbulan disekitarnya. Begitulah tatkala Pretimasa tengah menikmati nasi dengan pindang ikan tambaranya, tiba-tiba ratusan orang secara serempak menubruknya. Melihat keadaan berbahaya ini, Pretimasa berusaha menyelamatkan diri masuk kedalam watu wedus kembali. Tetapi ia gagal, karena lubang watu wedus tertutp diduduki oleh Nyai Adipati. Akhirnya secara ramai-ramai gembong penjahat itu dihajar orang banyak yang sedang dibakar oleh kemarahan.

Sesaat sebelum menemui ajalnya, Pretimasa sempat member pesan (pepali), bahwa karena tidak tahu saudara, maka orang-orang Arenan dikelak kemudian dari keturunannya pada saanya mempunyai cacad “rimang” (penglihatannya kuran jelas). Selain itu orang-orang Arenan yang bertempat tinggal di sebelah barat dan timur kali, dilarang makan pindang ikan tambara. Kalau pesan ini dilanggar menurut Pretimasa, pasti bisa mendatangkan malapetaka. Salah-salah bisa mati, pesan tersebut memang hingga sekarang masih menjadi kepercayaan turun temurun di sementara penduduk desa Arenan. Apakah selamanya pesa itu akan ditaati? Tentunya tidak, karena pesan sorang penjahat.

Akhirnya mayat Pretimasa kembali dipotong-potong dan masing-masing potongan dikubur diberbagai tempat secara terpisah. Diantaranya ada yang dikubur di Arcatapa, Pagedongan, Siwedus, Setana Wangi dan dipekuburan Makam dawa.

Maka habislah riwayat seorang penjahat ulung bernama Pretimasa yang pernah membuat onar penduduk Kadipaten Arenan waktu itu.

Sumber : Babad dan Sejarah Purbalingga, Tri Atmo; Pemerintah DATI II Purbalingga; 1984.

Bersambung edisi besok dengan judul "Bambu Keramat Desa Majatengah"

Judul: BABAD PURBALINGGA (14) : PERTIMASA DAN WATU WEDUS
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Writen ByUnknown

Thaks For Visiting My Blogs

0 comments "BABAD PURBALINGGA (14) : PERTIMASA DAN WATU WEDUS", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment