BABAD PURBALINGGA (9) : PERKEMBANGAN ISLAM

Ditulis oleh: -


Saat pemerintahan Kadipaten Onje mencapai puncak kejayaannya, ke pelosok-pelosok yang jauh dari keramaian. Mereka tinggal berbulan-bulan, bahkan ada yang terus menetap dan kawin dengan penduduk setempat. Selama itulah mereka akrab bergaul dengan penduduk sehingga mempunyai kesempatanbaik untuk menyiarkan agama Islam.

Diatara mereka terdapat pula salah seorang putera Pejajaran bernama Raden Liman Sujana. Kedatangan Raden Liman Sujana buka untuk menyiarkan agama Islam atau mencari keuntungan melainkan ia bermaksud mencari nur (cahaya).

Raden Liman Sujana adalah adik kandung Banyak Sasra ayah dari Wargautama II (Bupati Banyumas pertama). Ia sebenarnya berhak menggantikan kedudukan ayahnya sebagai raja Pejajaran. Namun kedudukan itu ditolak, setelah diketahui Pejajaran sedang menghadapi keruntuhan akibat pengaruh Islam yang dibawa oleh Yusuf Maulana dari Banten. Karenanyaia lalu meninggalkan Pejajaran dan pergi ke Banten bertapa dibawah pohon jambu dilereng Gunung Karang. Dari tempat inilah Raden Liman Sujana melihat ada nur (cahaya) disebelah timur.

Segera ia beranjak dari pertapaannya dan menuju ke timurdengan menyusuri pulau jawa sebelah utara. Sesampainya di daerah Tegal, ia membelok ke Selatan dimana nur itu tampak dekat sekali. Ditengah hutan gunung Munggul bukannya ia menemukan nur yang dicarinya, tetapi ketemu seorang penderes bernama Ki Kelun yang sedang memanjat pohon enau sambil menggendong anaknya yang masih kecil, Rubiah Bhekti namanya. Ki Kelun mengaku dari desa Wanakasimpar yang kemudian berganti nama desa Pamidangan dan sekarang namanya Rajawana.

Sumber : Babad dan Sejarah Purbalingga, Tri Atmo; Pemerintah DATI II Purbalingga; 1984.

Bersambung dengan judul "Raden Liman Sujana Menganut Islam"...........

Judul: BABAD PURBALINGGA (9) : PERKEMBANGAN ISLAM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Writen ByUnknown

Thaks For Visiting My Blogs

1 comments: