BABAD PURBALINGGA (13) : ONJE MEROSOT

Ditulis oleh: -

Kejayaan Kadipaten Onje ternyata ada batasnya. Apalagi usia sang Adipati semakin lama semakin tua, pelupa, pemarah serta sering melamun.

Pada suatu hari sang Adipati sedang nyenyak tidur. Tiba-tiba dibangunkan oleh suara jeritan seorang wanita. Karena terkejut, segera ia meloncat menuju gandok belakan. Apa yang dilihatnya? Kedua orang istrinya (Puteri Keling dan Dewi Medang) sedang berkelahi dengan sengitnya. Melihat peristiwa itu hilanglah kesabaran sang Adipati. Diambilnya sebuah pedang dan dengan pedang terhunus kedua istrinya dibabat silih berganti sehingga mereka mati terkapar dilantai.

Peristiwa ini kemudian terdengar juga oleh Adipati Cipaku (mertuanya). Karena kemarahannya, Adipati Cipaku mengeluarkan pepali (pesan turun temurun). Biar sampai kiamat, orang Onje dilarang kawin dengan orang Cipaku.

Apakah pepali itu kini masih bertahan? 

Sumber : Babad dan Sejarah Purbalingga, Tri Atmo; Pemerintah DATI II Purbalingga; 1984.

Selanjutnya di "PRETIMASA dan WATU WEDUS"

Judul: BABAD PURBALINGGA (13) : ONJE MEROSOT
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Writen ByUnknown

Thaks For Visiting My Blogs

0 comments "BABAD PURBALINGGA (13) : ONJE MEROSOT", Baca atau Masukkan Komentar

Post a Comment