Sultan Pajang Raden Hadiwijaya sangat terkejut dan heran meneria cincintersebut. Memang sejak hilangna cincinpusaka itu, Sultan Pajang pernah mengadakan sayembara. Bagi siapa saja yang menemukan, bila seorang pria akan diberi selir cantik, sebaliknya bila yang menemukan seorang wanita, ia akan dijadikan isterinya. Tetapi sejauh ini tak seorangpun dari rakyat Pajang yang berhasil memenangkan sayembara itu.
Tidak diduga semula,, cincinini yang menemukan ternyata Ki Tepus Rumput salah seorang lelaki as all gerumbul Pengalasan Kulon yang jauh letaknya dari Pajang. Dengan demikian ia berhak menerima hadiah seorang selir tercantik dari Sultan Hadiwijaya. Kecuali itu Ki Tepus Rumput diberi pula jabatan Adipati dipengalasan kulon yang masih termasuk wilayah Kesultanan Pajang. Ia kemudian berganti nama menjadi Raden Ore-Ore.
Pemberian selir ini juga disertai janji-janjiagar Ki Tepus Rumput atau Raden Ore-Ore jangan dulu menggaulinya, mengingat selir ini sedang keadaan mengandung empat bulan. Larangan “bergaul” ini tidak berlaku lagi setelah kelak kemudian hari bayi dalam kandungan dilahirkan.
Sumber : Babad dan Sejarah Purbalingga, Tri Atmo; Pemerintah DATI II Purbalingga; 1984.
Bersambung dengan judul Asal-Usul Desa Surti (Kec. Mrebet)
Judul: BABAD PURBALINGGA (5) : TERIMA HADIAH SEORANG PUTRI
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Writen ByUnknown
Thaks For Visiting My Blogs
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Writen ByUnknown
Thaks For Visiting My Blogs
0 comments "BABAD PURBALINGGA (5) : TERIMA HADIAH SEORANG PUTRI", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment